Long Distance Relationship

Long distance relationship atau yang biasa disingkat LDR 'biasanya' jadi momok (hayo ngomong jorok) yang menakutkan buat para pencinta. Ketika orang lain pacaran seminggu sekali jalan-jalan ke mall, photo box, main ke tempat wisata, atau wisata kuliner berdua, para praktisi LDR cuman bisa stick with their cellphones atau wait for the texts or calls from their lovers. Ketika orang lain bisa minta anter, ditemenin, atau minta jemput kesana-kemari, orang-orang LDR cuma bisa mengandalkan percaya diri dan keberanian untuk kemana-mana sendiri walaupun sudah larut malam. Dibilang jomblo bukan, tapi pacaran juga bukan. Seems pathetic? Ngga juga sih :D

Dari total 5 tahun pacaran, 4 tahun saya pacaran dengan cara LDR. Pacar saya di Tangerang, saya di Bandung. Setahun kita pacaran satu kota, sempet satu almamater juga. Ini nih masa-masa pacaran paling indah. Pas baru-baru jadian, masih anget-anget tai ayam, masih saling penasaran bahkan galaunya pun manis untuk dikenang. *ciyeee

Tahun kedua pacaran dia pindah ke Tangerang karena dia harus mengikuti passionnya untuk kuliah di sana. Sebagai pacar yang baik dan dewasa, saya relakan dia pindah. Sedih sih, tapi mau gimana lagi. Logikanya kalau dia kuliah di sana, dia bakal lebih bisa mengeksplorasi kemampuan dia. Saya tahu dia orang yang luar biasa, sangat disayangkan kalau dia tetap diam di dalam zona nyamannya.

Pasti ada saat-saat drama bin melankolis di awal-awal kita tinggal beda kota. Tiap malem saya ngaji sambil memble, update status galau, dan ngirimin sms-sms kangen ke hape dia sampe saya kehabisan kata-kata buat ngungkapin rasa kangen. Di masa-masa ini biasanya para pejuang LDR pada berguguran, tapi Alhamdulillah kita adem ayem aja :D Rahasianya apa? saling mengerti, saling percaya dan saling menghargai. Saya anggap dia bukan cuma pacar saya, tapi juga kakak, sahabat, dan teman. Bahkan kalau sifat kenanakkannya muncul, saya anggap dia adik saya, hihihihi

Sebenernya ngga 100% adem ayem, pasti ada saat-saat kita berantem, kebanyakan karena komunikasi ga lancar. Saya yang sibuk dengan kegiatan organisasi atau dia yang sibuk dengan ujian dan tugas. Tapi alhamdulillah setiap ada masalah, selalu ada yang mengalah dan berkepala dingin. Kami pun selalu berusaha berfikir dengan logika. Saya ga pernah bikin aturan yang mengekang tiap jam berapa harus sms atau telpon, dia juga ga pernah kayak gitu, karena logikanya kami masih sama-sama kuliah dengan seabreg kegiatan dan tugas yang ga kenal waktu.

At least sehari kita saling kabar-kabari tentang apapun itu, bahkan tentang kabar ga penting misal tadi ketinggalan duit jadi harus ngutang dulu ke temen atau hari ini aku pake baju ijo. Saya juga bersyukur kami hidup di era informasi dimana kami ga usah saling titip-titipan surat kayak Anisa dan Khudori di Perempuan Berkalung Serbet.

Ini tahun ke-lima kami pacaran. Masa studi dia di Tangerang sudah selesai tapi minggu depan dia harus mulai kerja dan bulan depan dia udah penempatan entah di negara bagian apa :D Tapi pasti ada akhir yang bahagia. Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian kan? Lebih baik galau dan berjuang sekarang lalu menuai masa depan yang manis. Allah pasti memberi buah yang manis dari kerja keras. Aamiin :)

Konser dulu nyok !

Raisa - LDR

sumber gambar:

http://whattefun.com/wp-content/uploads/2014/01/1013787677_1381213495.jpg
http://images6.fanpop.com/image/photos/32900000/LDR-long-distance-relationships-32910004-500-500.jpg
http://indipepper.com/wp-content/uploads/2014/04/long-distance-relationship.jpg

http://thecollegecrush.com/wp-content/themes/handmade/functions/timthumb.php?src=/wp-content/uploads/2011/05/tumblr_lkvurgo14Q1qf45vfo1_500_large.jpg&w=528&h=&zc=1&f=0

sumber video:

http://www.youtube.com/watch?v=sdPKH88gqjQ