Dan Bandung Bagiku

"Bandung tercipta saat Tuhan sedang tersenyum"-pidie baiq

Bandung hanya nama sebuah wilayah di Jawa Barat yang dikelilingi pegunungan dan memiliki kontur tanah yang cekung. Bandung jadi ibukota provinsi Jawa Barat menggantikan Dayeuh Kolot yang banjir mulu itu. Saya percaya bahwa kota sarat sejarah itu memang terlahir cantik dengan tatanan bangunan-bangunan tua sisa jaman kolonial dan warganya yang santuy. Saya semakin salut dengan warga Bandung yang berani mengembangkan kreatifitas mereka di bidang kuliner, musik, dan cabang seni lainnya. Ekspresi kreatifitas ini dibarengi dengan apresiasi yang baik dari warga dan pemerintahnya. Hal ini membuat Bandung semakin cantik dan dapat menjadi tempat tinggal yang layak.

Saya pindah dari Bandung karena pekerjaan; setelah dua puluh tahun menjalani hidup di Bandung. Realita memang membuat saya mengesampingkan opsi untuk tetap di Bandung dengan keluarga dan teman-teman. Saya pun percaya bahwa pengalaman hidup di kota lain akan lebih mendewasakan, tapi dua puluh tahun tidak membuat saya merasa cukup untuk menikmati keindahan kota Bandung. Bandung masih bersemayam di alam bawah sadar yang sewaktu-waktu muncul ketika saya sendiri, tanpa saya minta. Mungkin seharusnya saya tidak terlalu melibatkan perasaan pada tempat yang saya tinggalkan. Saya harusnya melihat Bandung hanya sebagai nama wilayah di Jawa Barat. 

Saya rasa Kang Pidie mengalami hal yang sama dengan saya. Beliau pasti setuju bahwa Bandung, secara otomatis, melibatkan perasaan. Kang Pidie pun selanjutnya berhasil menuturkan apa yang dia rasakan tentang Bandung dan segala kenangannya ke dalam serangkaian kata-kata. Sebagiannya diabadikan di kolong Kota Bandung, lirik lagu, dan dalam kisah romansa naif ala Dilan&Milea. Bandung memang layak untuk jadi tempat tinggal. Ini salah satu alasan mengapa saya belum ada rencana untuk menghabiskan masa tua di kota yang saya tempati saat ini. Mungkin kelak saya akan kembali tinggal di Bandung setelah semua urusan selesai. Bandung saat ini mengizinkan saya untuk berkelana sementara lalu pulang ketika gelap. Ada sisi dalam diri saya yang ingin Bandung melepaskan saya selamanya tanpa memanggil-manggil untuk kembali. Tapi perlawanan dari sisi  lain yang rascal ini membuat saya yakin bahwa Bandung sampai kapanpun akan tetap seperti dulu. Bandung juga yang akan melindungi saya ketika lelah. Bandung akan tetap diam di sana sampai saya pulang dan beristirahat.