Skripsweet: Skrip yang tidak sweet

Mahasiswa/i yang sedang menempuh pendidikan S1 pasti melalui proses paling panjang, paling menjengkelkan, dan paling menguras hati di semester terakhir kuliahnya, ya Skripsi. Skripsi, menurut saya bisa disamakan dengan benteng besar di depan mata saya yang menghalangi saya mendapatkan kebahagiaan hakiki. uhuhu. Saya bilang proses ini seperti benteng, karena memang cara untuk menembus skripsi, menghantarkan skripsi menuju kantor jurusan untuk disidang oleh tiga dosen penguji itu shulit shekali. Skripsi seperti benteng, menghalangi pandangan kita pada masa depan, mimpi-mimpi indah kita untuk lulus cepat, bekerja, lanjut kuliah, dan menjadi manusia seutuhnya.



*Lu bego ya? Skripsi mah gampang.
Lima bab doang, mengarang bebas juga beres.*

Loh, ini mau bikin skripsi atau carita pondok (cerita pendek) ? Kok mengarang bebas? :) Setahu saya skripsi itu laporan penelitian. Sebenernya mahasiswa S1 dikasih standar harus bisa memaparkan laporan penelitian yang telah dia kerjakan, sesuai fakta dan harus sistematis :) (no offense loh yaa. Seriusan). Jadi, kalau menurut saya, kualitas mahasiswa bukan 'hanya' ditentukan oleh IPK dan pengalaman organisasi, tapi juga kualitas skripsinya. But, in fact ?? Skripsi ujung-ujungnya cuman jadi penghuni perpustakaan dan rak buku. Perjuangan yang begitu berat, akhirnya berdebu, kertasnya menguning dan dimakan tikus. Miris.



*Ah itu mah lu aja kali yang males.
Kebanyakan kongkow sih*

Yep. Beberapa, bahkan banyak orang yang mikir kalau proses pembuatan skripsi itu kembali lagi pada mahasiswanya. Apakah dia pada dasarnya rajin, punya keinginan kuat untuk lulus cepat, dan tahan banting menghadapi segala rintangan. Oke, untuk sementara, kita bisa percaya pada teori ini. Tapi saya yakin mereka pasti belum pernah mengalami suatu keadaan dimana kita sudah rajin setengah mati, belajar siang malam, berjuang mengejar-ngejar dosen yang selalu ujung-ujungnya diomelin, selalu dihantui ketidakpastian, sementara teman-teman lain yang garis start-nya di belakang kita sudah ujian sidang duluan, skripsi sudah selesai pun kita belum tentu bisa sidang karena diper-ribet dengan proses administrasi yang bla-bla-bla. Kok bisa kayak gitu? Saya cuma bisa bilang ini karena nasib atau ujian dari Allah SWT. Sabarr

Nyesek? Sakit hati? Iya lah pasti. Saya jarang sakit hati kalau dikecewakan teman, tapi saya sering sakit hati kalau target tidak tercapai. Tahun ini, seharusnya saya sudah bekerja di luar kota dengan gaji sepantasnya mahasiswa Fresh Graduate. Tahun ini, seharusnya saya sudah punya rekening pribadi di Bank Syariah untuk melanjutkan kuliah dan menikah. Tahun ini juga, seharusnya saya sudah mengejar beasiswa atau program Internship di luar negeri. Tahun ini seharusnya..seharusnya..seharusnya.. aaaak -_____-"

Keadaan dimana kita sudah berusaha dan berdoa sekuat tenaga, susah payah, terseok-seok, tapi tetep aja nemu jalan buntu. Sementara kita sudah hampir putus asa, teman-teman dan para ibu-ibu tetangga tukang gosip malah nyinyir. "Anaknya bu anu belum lulus juga ya? Males aja kali tuh anaknya". Halah. Dipikir-pikir rasanya kayak jadi korban perkosaan ya. Kita mau jelasin sejelas jelas-jelasnya kalau kesalahan bukan sepenuhnya dari kita yang pake baju seksi dan menggoda pria-pria binal, tetep aja kita juga yang disalahkan karena kurang pintar jaga diri. Ini masalah mind set, sih. Mind set saya juga begitu sebelum saya bener-bener ngerasain sendiri. Jadi biarlah mereka dengan pemikiran mereka, saya dengan pemikiran saya. Yang penting kita tidak saling mengganggu. Lakum dii nukum waliyadiin. Ah tapi tetep aja galauuuu. Kata-kata man jadda wa jada cuma menjual mimpi palsu. huhuhu



*Salah sendiri sih dibawa pusing. Padahal mah santai aja*

Aduh, saya udah ngeburu-buru aja tetep telat lulus begini. Apalagi kalau santai? Mau nikah kapan, bro? huhuhu ga kuku deh ane pengen cepet banting-banting bayi. Becanda deng :p




*Ingatlah kata-kata bijak di lagu OST. Kera Sakti "Walau halangan, rintangan menghadang. Tak jadi masalah dan tak jadi beban fikiran. Haha wuuu sun go kong wuu sun go kong"*

Iya sih, sebenarnya ini bisa jadi kesalahan saya juga. Saya yang salah karena saya kurang ikhlas. Kurang ikhlas dengan ketentuan Allah. Kurang ikhlas dengan rencana Allah yang jauh lebih baik. Target tahun kemarin sudah lulus dan tahun ini sudah bergaji. Yakin bakal bisa begitu? belum tentu, neng. Bisa jadi saya lulus cepet, tapi ga dapet-dapet kerjaan. Sama aja kan galaunya? "Eh tapi saya sudah ditunggu-tunggu kerja di perusahaan anu loh. Saya juga sudah ditawari mengajar di sekolah anu yang gajinya wow." Eits, belum tentu juga itu berkah buat saya. Kerja di perusahaan anu atau mengajar di sekolah anu yang menurut prediksi kita wow, bisa jadi ternyata pegawainya pada genit atau atasan dan rekan-rekan kerjanya ga mbetahi.

Yah, begitulah curhat colongan mahasiswa tingkat akhir yang merangkap pengangguran part-time (jadi sepertiga waktu saya sebagai mahasiswa galau, sepertiga waktu saya sebagai part-time teacher, dan sepertiganya lagi sebagai pengangguran). Mohon bantu support dan doa untuk saya yang masa depannya kehalangan benteng skripsi ini, ya. Biarlah dibilang lebay, yang penting hati lega dan ga migrain-migrain lagi. Hamasah !!!!!







Sumber gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCBBksvsXtf-glKI9hxh_jOiLuQr5EuYvjVQvRWJFUYsSD0qZBA55XfLzW7XIhppnOl6yhyphenhyphenSGmchbuTi3KwOTn_boLiuCN_yYAhyNwRNIXSmcSWnZ-YOLdouHVvbJc7QGD3fChFDOosH4/s1600/images.jpg

Comments

  1. Top 50 casinos to play on mobile casino - Dr.MD
    It's the mobile 인천광역 출장샵 casino we have at 과천 출장샵 Google, we're looking to try out 양주 출장마사지 mobile slots for 군포 출장마사지 the convenience of the users at your chosen casinos. 천안 출장샵

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts