Kematian Diego Mendieta Bukan yang Pertama

Berita tentang berpulangnya mantan striker Persis Solo baru saya dengar pagi ini dari ibu saya. Saya sebenarnya bukan penggemar sepak bola jadi waktu denger Diego meninggal, saya kira itu Diego pacarnya Nikita Willy. hmmm :(


Walaupun saya ga terlalu akrab dengan nama Diego Antonio Mendieta, masalah yang menimpanya cukup memprihatinkan. Menderita sakit parah dan tidak mendapat perawatan memadai karena kurang biaya, menunggak biaya kos-kosan, sampai tidak mampu mengurus perpanjangan izin tinggal. Para pendukung tim Persis Solo, Pasoepati, pun sampai menggalang dana untuk Diego. Semua itu gara-gara gajinya selama empat bulan sebesar 120 juta belum dibayar oleh pihak Persis Solo. Miris memang, tapi terlepas dari siapa yang salah, profesionalitas Persis Solo dipertanyakan. Hal mengejutkan lain yang saya dengar, gaji yang tertunggak itu baru dikirim oleh pihak Persis Solo setelah kematian Diego.

Persis Solo dikenai hukuman dilarang bermain selama satu musim karena kasus ini. Tapi sepertinya masalah itu akan berbuntut panjang. Mirip dengan TKI kita yang mendapat perlakuan kurang baik di negeri orang. Negeri sendiri juga belum mampu memperlakukan pekerja asing dengan baik. Sebenarnya kasus gaji yang tertunda bukan hal baru dalam dunia sepakbola. Bambang Pamungkas dan Gaston Castano juga pernah mengalaminya. Malah kasus serupa pernah terjadi pada Bruno Zandonadi yang kesulitan membiayai penyakit radang otaknya sampai dia menghembuskan nafas terakhir. Hal ini juga karena gajinya ditunggak Dan akan terus terulang jika masih banyak pihak yang belum belajar dari pengalaman. (jangan diamini).

Beberapa pihak menyalahkan kasus ini pada dualisme kepemimpinan sepakbola nasional. PSSI dan KPSI terkesan bersaing untuk menunjukkan kekuasaannya. Hal ini menyebabkan melonjaknya jumlah klub sepak bola daerah yang berlomba-lomba merekrut pemain asing. Akan tetapi, hal itu tidak dibarengi dengan profesionalitas dan kematangan internal klub.

Sebelum meninggal, Diego menulis sepucuk surat:

"Dios mil gracias por todo.
Perdona mis pecados.
Te amo y te necesito.
Cubre con tu presioso manto.
Sagra do a mi amada familia.
Mis suenos.
Mi proyecto devida amis amigos.
Atodo aqueque te bus keynesesite que creaen ti."

Surat tersebut kira-kira isinya mengucap syukur pada Tuhan atas segala yang telah ia peroleh semasa hidupnya, permohonan ampun atas dosa-dosanya dan mohon perlindungan pada keluarganya.


Sumber gambar: 
http://img.antaranews.com/new/2012/12/small/2012120437.jpg

Sumber:
http://bola.kompas.com/read/2012/12/06/13131916/Surat.Diego.Mendieta.untuk.Tuhan.Beredar.di.Twitter
http://bola.kompas.com/read/2012/12/05/05301485/Mendieta.dan.Preseden.Buruk.Sepak.Bola.Indonesia

Comments

Popular Posts